Beberapa ini saya memutar intrumen serial Ultraman tiga, ultraman Dyna, Samurai X, Naruto. Sambil merenungkan jalan kepahlawanan tokoh utama dalam serial-serial itu.

Daigo (Ultraman Tiga) yang ragu atas jalan kepahlawanannya, sehingga akhirnya memilih menjadi manusia biasa hidup bersama orang yang dikasihinya. Dia percaya bahwa setiap manusia bisa menjadi cahaya.

Berbeda dengan seniornya, Asuka (Ultraman Dyna) menjadi penggembara sejati dengan jalan kepahlwanannya. Ia terus menggembara sebagai Ultraman.

Kenshin Himura, tokoh utama Samurai X, yang memiliki masa lalu yang kelam, sehingga merasa hidupnya pantas dikorbankan untuk keselamatan orang lain, lalu disadarkan oleh gurunya bahwa kemauan untuk hidup dan menang dalam pertarungan demi melindungi banyak orang adalah melebihi dari sekedar mengorbankan nyawa demi orang lain.

“Yang membuat kamu lemah adalah berusaha melindungi orang tak berdaya dengan menganggap nyawamu tak berarti. Padahal nyawamu sama berarti dengan nyawa mereka. Kehidupanmu sama berharga dengan kehidupan mereka. Jangan pernah berpikir hidupmu tak berarti. Kemauan untuk hidup itu sangat penting. Dengan ini, kamu akan bisa melindungi yang lain” begitu kira-kira kata guru Kenshin

Lalu Naruto dengan memilih untuk tidak menyerah sebagai jalan ninjanya, percaya bahwa manusia pada saatnya akan saling mengerti, sehingga tercipta kedamaian dunia.

“Tidak akan menyerah dan tidak akan menarik kata-kata. Itulah jalan ninjaku” kata Naruto

Begitulah jalan kepahlawanan. Penuh lika-liku, yang kadang tak terduga, bahkan tak selesai.

Apa jalan kepahlawananmu?

Zaim Ahya, Founder takselesai.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.