Cerita One Piece saat ini sampai pada Arc Wanokuni, sebuah arc yang oleh Eichiro Oda (mangaka) akan menjadi alur penting dalam keseluruhan kisah One Piece. Dalam surat yang Oda Sensei tulis di Jump Festa 2017, Ia menyebut kalau Arc Wanokuni akan menyajikan pertempuran yang lebih dahsyat dibandingkan Arc Marineford. “Aku akan memperkenalkan salah satu legenda yang bersembunyi dalam dunia One Piece dan cerita tentang musuh terbesar bajak Laut Topi Jerami,” Imbuh Oda.

Negeri Wano merupakan negara yang berada di “New World” dan tidak berafiliasi dengan Pemerintah Dunia. Wanokuni pertama kali disebut dalam manga One Piece Chapter 793 pada Arc Thriller Bark. Sejak ratusan tahun yang lalu Wanokuni menerapkan kebijakan politik isolasi yang disebut Sakoku. Istilah Sakoku bermakna negara tertutup yang bisa kita maknai jika Wano menutup diri dari dunia luar dengan melarang orang datang atau keluar dari negara. Politik isolasi Wanokuni barangkali mengambil inspirasi dari kebijakan politik isolasi Jepang pada periode kepemimpinan Keshogunan Tokugawa mulai dari tahun 1633 hingga berakhir secara resmi pada era Restorasi Meiji 1868. Oda Sensei sendiri memang mengambil cerita Jepang, khususnya zaman feodal sebagai salah satu “warna” dalam alur cerita Wanokuni.

Terbentuknya Aliansi Ninja-Bajak Laut-Samurai-Mink di Pulau Zhou (sumber: Chapter 819)

Keterlibatan Bajak Laut Topi Jerami dalam upaya pembebasan Wanokuni dari tirani Orochi dan Kaido (dua penguasa Wanokuni) merupakan “mandat” dari perjanjian yang dibuat oleh Aliansi Ninja-Samurai-Bajak Laut-Mink di Pulau Zhou pada chapter 819. Aliansi ini merupakan perluasan dari Aliansi bajak laut “Straw Hat” dan bajak laut “Heart” yang sebelumnya terbentuk di Saga Dressrosa (arc Punk Hazard dan arc Dressrosa). Di Pulau Zou inilah Momonusuke dan pengikutnya (Raizo, Kinemon, Inuarashi, dan Nekomamushi) menceritakan tentang Klan Kozuki, situasi Wanokuni dan misi balas dendam mereka atas peristiwa kelam 20 tahun lalu akibat konspirasi Orochi dan Kaido.

Apakah aliansi Ninja-Bajak Laut-Mink-Samurai akan berhasil menumbangkan Orochi-Kaido sebagaimana Aliansi Bajak Laut Topi Jerami dan Hati menumbangkan Doflaminggo sang Tirani Dressrosa? Jawabannya tentu ada pada kelanjutan manga One Piece yang sampai saat uraian ini ditulis telah memasuki chapter 982 dimana aliansi telah masuk ke Pulau Onigashima, markas dari Bajak Laut Beast.

Ketiga paragraf tersebut hanyalah pengantar untuk memperlihatkan kalau alur Wanokuni tersusun dengan sangat epic melalui saga dan arc sebelumnya. Kisah Wanokuni ini juga menjadi penghubung kepingan abad yang hilang (void Century), konspirasi pemerintah dunia, penyalahgunaan wewenang oleh Sichibukai, hingga praktik perdagangan gelap antara Yonkou dengan pemerintah dunia. Melalui kisah di Wanokuni juga di Alabasta dan Dressrosa, kita akan melihat pembalikan stigma bajak laut yang selalu diasosiakan sebagai penjahat utama. Hal yang terjadi justru “bajak laut” yang diasosiakan jahat menjadi kelompok pembebas (liberator) dan aparat beserta negara yang asosiasikan sebagai pelindung justru merupakan penindas (opressor). Selanjutnya penulis akan berfokus pada krisis sosio-ekologis di Wanokuni di bawah kekuasaan Shogun Orochi dan Kaisar Kaido yang telah berkuasa selama hampir 20 tahun.

Penindasan terhadap rakyat Wanokuni dimulai ketika Kurozumi Orochi dibantu Kurozumi Semimaru dan Kurozumi Higurashi (Sesepuh Klan Kurozumi) mengambil alih posisi Shogun dari Kozuki Sukiyaki. Dengan memanfaatkan kekuatan Mane Mane No Mi, Higurashi menyamar menjadi Sukiyaki dan mengundang seluruh Daimyo untuk menyampaikan wasiat jika Orochi akan menjadi penggantinya. Oden kembali ke Wanokuni dan berupaya melawan Orochi yang memimpin dengan sewenang-wenang. Oden bersama dengan Akazaya Nine melakukan perang pamungkas melawan Orochi yang dibantu bajak laut Beast.

Melalui tipu daya dan pengkhianatan, perlawanan Oden mampu dikalahkan. Oden akhirnya tewas demi melindungi pengawalnya yang berhasil selamat melewati hukuman mati dengan cara direbus. Pasca eksekusi Oden, istana Oden dibakar habis dan pengikutnya dibantai.

Berkuasanya Orochi dan Kaido atas Wanokuni membawa negeri yang dijuluki negara emas itu dalam kubang krisis baik sosial maupun ekologis. Kontribusi Kaido membantu Orochi naik tahta membawa konsekuensi ekonomi dan politik. Orochi berkepentingan untuk menjaga Keshogunan tetap ditangan sembari tetap waspada adanya perlawanan pengikut Klan Kozuki sebagaimana ramalan istri Oden, Kozuki Toki. Sedangkan Kaido sebagai seorang Yonkou berkepentingan untuk memperkuat pasukan bajak laut Beast melalui proyek buah Iblis buatan “Smile”.

Proyek buah iblis buatan inilah yang dihancurkan oleh Aliansi Luffy dan Law saat di Arc Punk Hazard dan Dressrosa. Shogun Orochi secara terselubung juga melakukan pembicaraan dagang dengan pemerintah dunia melalui CP-0. Negeri Wano yang dikenal sebagai negara tertutup diam-diam menjadi pemasok utama persenjataan pemerintah dunia.
Pemerintahan Orochi dijalankan dengan pembatasan hak sipil dan politik serta hak ekonomi sosial dan budaya.

Kepemimpinan Orochi mirip seperti kepemimpinan Soeharto yang selama 32 tahun berkuasa sebagai Presiden Indonesia. Segala jenis kritik dibungkam, terjadi pemidanaan hingga pembunuhan untuk meredam perlawanan rakyat. Belum lagi soal praktik sentralisasi ekonomi yang hanya menguntungkan elit dan wilayah tertentu.

Ibu Kota Bunga tempat Shogun Orochi bertahta menjadi sangat megah sedangkan wilayah lain menjadi lahan gersang. Kelaparan akibat kemiskinan struktural terjadi di semua wilayah selain Ibukota. Dukungan kekuatan militer dari bajak laut beast membuat rakyat yang merasakan penindasan ketakutan untuk menentang Orochi.

Menentang Orochi atau bahkan hanya berbicara buruk tentangnya dapat dianggap sebagai kejahatan berat. Prajurit Kaido terutama Gifter dan Pleasurer melakukan patroli untuk mencari orang yang akan menentang atau mengkritik Orochi. Pembangkangan secara terang-terangan akan dihukum mati atau penjara seumur hidup di Udon.

Hukuman mati dilaksanakan dengan eksekusi publik melalui penyaliban seperti yang terjadi dengan Shimotshuki Yasuie. Cara ini dipandang efektif untuk meruntuhkan semangat melawan Orochi. Shutenmaru dan kelompok Bandit pernah melakukan perlawanan dan kalah. Sedangkan pasukan Yakuza pimpinan Hyogoro yang melawan berakhir dengan kurungan penjara dan kerja paksa di Udon.

History has been written by the victors” sebuah adagium yang dipergunakan juga oleh Orochi. Dia menggunakan propaganda manipulatif untuk mencuci otak warga Wanokuni terutama generasi muda. Kurikulum pendidikan sejarah di sekolah Wanokuni diisi dengan cerita kepahlawanan Orochi dan kejahatan Klan Kozuki. Kozuki Oden dianggap akan membawa Wano dalam kehancuran karena keinginannya membuka pintu perbatasan. Melalui manipulasi sejarah Orochi hendak melanggengkan kekuasaan dan menjaga loyalitas rakyat pada dirinya.

Pemerintahan Orochi bertindak sangat diskriminatif. Wilayah Flower Capital hanya diperuntukan bagi orang kaya. Warga miskin akan dipaksa keluar Ibukota. Politik diskriminatif membagi kota di Wano dalam dua jenis. Pertama, kota para pejabat tinggi dan orang kaya tinggal. Kedua, kota sisa tempat sebagian besar populasi Wano tinggal dalam jerat kemiskinan. Kota kaum miskin tinggal tersebar di lima wilayah selain ibukota yakni Kibi, Kuri, Ringgo, Udon dan Hakumai. Di kota ‘sisa’, warga yang tinggal dipandang rendah dan diperlakukan secara tidak manusia.

Bahkan makanan warga merupakan sisa dari makanan orang di Ibukota Bunga. Makanan terenak di kota sisa seperti sup kacang merah yang dimakan Otama adalah makanan paling tidak enak di Ibukota.

Krisis sosio-ekologi Wanokuni di bawah tirani Kaido-Orochi berlangsung secara cepat dan brutal. Terjadi perubahan atau reorganisasi ruang yang terlihat secara gamblang melalui apa yang disebut eksploitasi manusia dan alam Wanokuni. Kepentingan ekonomi politik mempertahankan bisnis, kekuasaan dan teritori terlihat kasat mata. Dampak dari reorganisasi ruang sedemikian merusak tatanan sosial dan lingkungan hidup, terutama di wilayah penopang ibukota bunga. Ruang sebagai satu kesatuan sosial-ekologi tidak dapat terpisahkan satu sama lain, saling mempengaruhi juga dipengaruhi sebagai kesatuan kosmis.

Eksploitasi sumber daya alam Wanokuni seperti pertambangan batu laut berarti juga perusakan terhadap tatanan sosial. Seorang kawan penulis pernah berkata “Tidak ada ekonomi dan peradaban yang akan tumbuh di bumi yang rusak”. Ucapan tersebut rasanya pas menggambarkan kondisi Wanokuni dimana terjadi krisis multidimensi baik secara sosial maupun ekologis. Kekayaan dan ‘peradaban’ Wanokuni nyatanya hanya menjadi milik ibukota bunga sedangkan wilayah lain yang dirusak hanya diwarisi kesengsaraan dan kemiskinan.

Tama Keracunan Akibat Meminum Air Sungai yang Tercemar Sumber: Chapter 911

Potret kerusakan sosio-ekologis wilayah Wanokuni dapat kita lihat secara dekat melalui beberapa penggambaran dalam cerita One Piece. Di Provinsi Kuri, rezim Kaido-Orochi menjadikan wilayah itu menjadi gurun. Pabrik senjata yang dibangun meracuni sungai-sungai Kuri. Salah satu desa bernama Amigasa dibumi hanguskan oleh X-Drake, salah satu dari anggota Tobbi Roppo Bajak Laut Beast.

Tama, gadis kecil yang dijumpai Luffy pada awal Arc Wano di chapter 911 tinggal di Desa Amigasa. Luffy menyelamatkan Otama dari serangan anak buah Kaido. Atas jasa Luffy, Tama memberikan nasi yang dibelinya setiap satu tahun sekali. Tak kuasa menahan menahan kelaparan hebat, Tama akhirnya pergi meminum air sungai yang tercemar.

Potret Kota ‘sisa’ Okobore di Provinsi Kuri (sumber: Chapter 914)

Luffy berjanji menyelamatkan nyawa Tama. Dia membawa Tama menuju Kota Okobore yang masih terletak di Kuri. Setelah melewati pertarungan dengan salah satu Headliner Kaido, Basil Hawkins. Tama diobati oleh Tsuru dan diberi makan Oshiruko (sup kacang). Tsuru memberi tahu Luffy dan Zorro jika makanan yang ada di kedai miliknya merupakan makanan sisa. Menurut Tsuru, semua warga Okobore adalah orang miskin yang tidak akan pernah diizinkan masuk ibukota bunga. Drama Tama berlanjut ketika dia diculik Gifter Kaido ke Kota Bakura, markas anak buah Kaido. Misi penyelamatan dilakukan Luffy dengan menghajar Holdem, pimpinan pasukan Kaido di Okobore. Luffy merampok bahan makanan dari Bakura untuk dibawa ke Okobore.

Selain Amigasa dan Okobore, jejak penindasan Rezim Kaido Orochi terjadi di Kibi dan Udon. Pabrik-pabrik senjata yang berada di perbukitan Kibi menyebabkan pencemaran sungai dan mengakibatkan hancurnya pertanian pangan. Sementara di Udon terdapat kawasan industri dari pabrik senjata yang digerakkan dengan tenaga kerja paksa. Tahanan dan rakyat miskin dibiarkan kelelahan hingga berujung kematian.

Luffy Berjanji Pada Tama Jika Kelak Wanokuni Akan Terbebas dari Kelaparan (Panel I)

Misi aliansi ninja-bajak laut-mink-samurai bagi Luffy dan nakama lain di Wanokuni terasa cukup emosional. Ada kedekatan khusus dengan karakter lain yang muncul di Wano sehingga menambah adanya sentimen personal, khususnya beberapa nakama Luffy dalam alur ini. Misi menumbangkan tirani Orochi dan Kaido tidak hanya sekedar dimaknai dukungan terhadap perjuangan Klan Kozuki dan sekutu mereka. Misi ini juga bagian dari pemenuhan janji dan balas dendam atas misalnya kesengsaraan Tama dan warga Amigasa, pengorbanan Yasuie, penindasan terhadap Kakek Hyogoro dan tahanan Udon. Pada chapter 949 ditampilkan kilas balik janji Luffy akan menjamin Tama bisa makan kenyang setiap hari sebelum dia dan krunya meninggalkan Wano.

Wasiat Oden kepada pengikutnya untuk membuka perbatasan negeri Wano (sumber: chapter 972)

Krisis sosio-ekologis Wanokuni cukup kompleks karena melibatkan rezim yang sangat lama berkuasa. Rezim tersebut bercokol dengan dukungan kelompok militer yang kuat dan secara tersembunyi mendapat legitimasi pemerintahan dunia.

Cerita Wanokuni dalam One Piece sangat relevan menjadi gambaran kisah nyata, misalnya yang terjadi di Indonesia. Kekuatan oligarki yang ditopang aparat negara mengabaikan hak sipil politik sekaligus hak ekonomi sosial dan budaya. Tirani semacam Kaido dan Orochi yang menghancurkan kehidupan manusia dan lingkungan hidup harus ditumbangkan.

Perlawanan Oden, Shutenmaru, Hyogoro hingga terakhir Aliansi bajak laut-ninja-mink-samurai tidak sekedar mengembalikan posisi Shogun kepada Klan Kozuki. Perlawanan Aliansi adalah perjuangan pembebasan Wanoki dari tirani dan jalan pembebasan negeri yang lain yang dikuasai pemerintah dunia.

Seperti Bulan, kau tidak tahu tentang Fajar. Jika ada satu keinginan kuat yang harus terpenuhi, itu akan terjadi ketika sembilan bayangan dilemparkan bersama selama dua puluh tahun bulan purnama. Hanya dengan begitu kau akan memahami pancaran Fajar” (Ramalan Toki)

Sebelum kematiannya, Toki memberikan ramalan jika 20 tahun yang akan datang Shogun lalim akan dikalahkan. Kekalahan tirani tersebut akan mengakhiri penindasan di Wanokuni. Wasiat Oden untuk membuka pintu perbatasan Wanokuni akan terwujud. Wanokuni akan menjadi pembuka bagi revolusi-revolusi berikutnya!

Oleh: Abdul Ghofar, Pria kelahiran Kendal yang semenjak kecil menyukai kartun (manga dan anime) Jepang seperti Samurai X, Naruto, Detective Conan hingga One Piece. Karena terobsesi dengan Jepang, ia menekuni beladiri Karate sejak tahun 2008 hingga sekarang. Di waktu senggang, ia sesekali membaca karya sastra penulis Jepang seperti Eiji Yoshikawa, Haruki Murakami, dan Yasunari Kawabata. Obsesi masa kecilnya tentang Jepang masih berlanjut hingga sekarang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.