“Mo Gei, kau memiliki jurus 9 matahari, kau bisa mengusai jurus apa pun dengan cepat. Tapi Tai Chi itu tentang keinginan, bukan jurus. Lupakan semua jurusmu, hanya dengannya kau bisa menang”

Begitu kira-kira pesan guru Chang San fung kepada Mo Gei saat mengajari kungfu Tai chi, dalam film Kung fu Cult Master atau yang dalam versi serialnya berjudul To Liong To, yang dalam versi Indonesianya dikenal dengan Golok Pembunuh Naga.

Mo Gei harus menghadapi dua pendekar telapak es, namun ia tak bisa menggunakan jurus sembilan matahari dan jurus sakti, karena permintaan Chao min, yang sebelumnya Mo Gei telah berjanji akan menepati 3 permintaan putri dari kerajaan yang berkuasa saat itu, sebagai imbalan pembebasan teman-teman Mo Gei yang disandra.

Cerita ini dimulai dari gambaran kekacaun yang terjadi dalam dunia persilatan. Terkotak menjadi dua kubu: hitam dan putih, yang ternyata itu adalah adu domba dari seseorang yang bekerja pada penguasaa saat itu.

Kelak, Mo Gei, seorang yang ditinggal mati ayah dan ibunya saat kecil (yatim) dan terluka tapak es sehingga tak bisa mempelajari kungfu, akan menjadi juru damai diantara mereka setelah ia jatuh ke jurang yang justru mengantarkannya menguasai jurus sembilan matahari, yang telah lama hilang dari dunia persilatan.

Ada kata-kata dari guru Chang saat menolak bekerja untuk penguasa yang dianggapnya zalim: “lelaki mati satu kali, tapi harus berarti”

Zaim Ahya, 6 Juli 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.