Pada dasarnya semua manusia punya potensi untuk menjadi baik. Tidak ada manusia yg selamanya jelek tak punya titik baik sedikitpun. Bahkan preman, penjahat, pembunuh pun pasti ada titik baik dalam hatinya. Hal itu mudah bagi Allah. Salah satu contoh kisah yg tak lagi asing bagi kita, bagaimana kerasnya keinginan sahabat Umar membunuh Rasulullah hingga Allah bukakan hidayah bahkan dengan seluruh jiwa raganya ikut memperjuangkan dakwah Rasul. Jadi jangan pernah menganggap org lain lebih rendah dari kita.

Pernah teman saya merekomendasikan sebuah film yang menurutnya bagus. Benar saja setelah saya tonton film yg diambil dari kisah nyata ini memang bagus. Dan bagi kalian yg suka nonton, dari pada pantengin sinetron-sinetron tv yg makin hari makin aneh saja. Mending nonton film Hichki. Recomended!

Naina Mathur adalah wanita yang menderita tourette syndrome (seperti cegukan yg terus menerus, jika penasaran bisa search di google apa itu tourette syndrome). Sudah kesekian kali Naina melamar pekerjaan sebagai guru, namun masih saja ditolak. Bukan karna dia tak layak jadi guru, tapi jelas karna penyakitnya. Lantas apa yg dilakukan?

Dia tetap berpendirian keras bahwa cita-citanya pasti mampu ia raih, menjadi seorang guru. Hingga suatu sekolah ternama menerimanya sebagai guru bukan untuk kelas biasa, tapi untuk kelas yang muridnya supeer nakal dan hanya dianggap sebelah mata.

Naina tetaplah Naina, wanita yang gigih. Dia melihat potensi besar pada muridnya hingga dengan caranya mengajar ia mampu merubah murid-murid yg dianggap tak berguna menjadi berprestasi.

Dalam film tersebut ada kalimat begini:

“Guru biasa hanya memberi ilmu. Guru hebat membuatmu mengerti. Guru yang sangat hebat, menunjukkan cara mengamalkannya. Dan ada pula guru yang menginspirasi kita.”

Menurut saya penggalan kalimat di atas sedikit banyak membuka mata kita bahwa guru bukan hanya sebagai pengajar yg hanya bertanggung jawab dalam hal akademis. Namun peran guru lebih dari itu. Ia adalah pendidik yg bertanggung jawab menanamkan nilai, budi pekerti dan akhlak yang baik.

Beberapa waktu lalu di instagram saya membaca sebuah pernyataan:

“Aku lebih menghargai orang-orang yang beradab, dari pada orang yg berilmu. Kalau hanya berilmu, iblis pun lebih tinggi ilmunya dari pada manusia” Syaikh Abdul Qodir Al Jaelani.

Bukankah jelas peran guru sangatlah besar untuk kemajuan peradaban manusia?

Dan saya kira semesta ini adalah tempat kita belajar. Semua manusia harusnya adalah guru. Bukankah Allah menciptakan manusia dengan sebaik baiknya ciptaan? Bukankah Allah anugrahkan kita otak untuk berfikir? Jadi mulai sekarang yuk belajar bareng, minimal supaya bisa menjadi guru untuk diri kita sendiri.

Viiki Vuadyah, santri dan pembaca di taman buku takselesai.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.