Malam ini saya membersamai sahabat-sahabati Pmii Rayon Ushuluddin Walisongo membincang ketua pertama PMII yang berjuluk pendekar pena, Bung Haji Mahbub Djunaidi.

Dalam diskusi kali ini, saya tak berbicara banyak, kecuali hanya mengenalkan buku-buku karya Bung Mahbub. Mulai dari yang bergenre roman seperti Dari Hari ke Hari, yang berupa catatan jurnalistik seperti Pergolakan Umat Islam di Filipina Selatan, yang berupa kumpulan kolom seperti Humor Jurnalistik, hingga karya terjemahan seperti 80 Hari Keliling Dunia.

Dari sekian karya Bung Mahbub, tertulis beberapa yang diterjemahkan oleh penerbit Iqra Bandung. Dan menariknya, karya Bung Mahbub yang diterbitkan oleh Iqra Bandung, tentu menurut yang sudah saya temui, adalah karya terjemahan.

Menurut temuan saya sementara, ada empat karya dari penulis luar negeri yang diterjemahkan Bung Mahbub yang diterbitkan oleh Iqra Bandung: Animal Farm karya George Orwell yang diterjemahkan dengan judul Binatangisme, Round The World in 80 Days karya Jules Verne yang terjemahkan menjadi 80 Hari Keliling Dunia, Lawrence of Arabia karya Phillip Knightley yang diterjemahkan dengan judul Lawrence dari Arabia, dan Irving’s Delight karya Art Buchwald yang diterjemahkan dengan Cakar-cakar Irving.

Dari empat penulis yang disebutkan, selain Jules Verne, mereka semua adalah seorang jurnalis. Bahkan tiga dari dua, yakni Buchwald dan Orwell, adalah seorang penulis bergenre satire.

Alasan Bung Mahbub menerjemahkan karya-karya mereka tampaknya juga berkait erat dengan minatnya sebagai seorang jurnalis dan penulis kolom bergenre satire dan jenaka. Sebagaimana kita tahu, Bung Mahbub ini adalah seorang penulis kolom yang sulit ditandingi, lantaran gaya bahasanya yang jenaka dan satire, sehingga kadang, tentu pengalaman penulis, terasa samar apakah dalam tulisannya ia menyatakan ketidaksetujuannya atau malah afirmasinya yang disampaikan dengan gaya satire.

Dari keempat penulis yang telah disebut di atas, hanya Jules Verne yang tak tak ada hubungannya dengan minat Bung Mahbub selain sebagai penulis fiksi. Namun walaupun demikian, tampaknya ada satu hal yang ingin dikenalkan Bung Mahbub kepada pembaca Indonesia perihal Jules Verne dan karyanya.

Jules Verne adalah seorang perintis fiksi ilmiah yang banyak dilanjutkan oleh generasi setelahnya, baik dalam dunia novel maupun film. Dalam karyanya yang diterjemahkan oleh Bung Mahbub: 80 Hari Keliling Dunia, Verne menyisipkan pengetahuan ilmiah yang menjadi inti dari novelnya itu. Begini kisah singkatnya:

“Berawal dari obrolan ringan dengan teman-temannya, tokoh utama lalu membuat kesepakatan taruhan, jika berhasil mengelilingi dunia selama 80 hari, ia akan mendapatkan imbalan. Tanggal dan jam bertemu pun ditentukan. Jika lewat, maka dinyatakan kalah.

Tokoh utama digambarkan sebagai orang yang sangat tenang menghadapi segala rintangan. Ia pun tak jarang melakukan improvisasi.

Dalam perjalanan, ia diikuti seseoang yang mengira tokoh utama sebagai perampok. Di jalan secara tak terguna, tokoh utama juga menyelamatkan seorang gadis yang akan dibakar.

Rintangan dan kejuatan tak terduga berhasil ia lewati. Namun di rintangan yang terakhir, ia terlambat menyelamatkan diri. Ia telat beberapa jam, yang berarti perjalanannya lebih dari 80 hari.

Saat ia mengira telah kalah, ia dikejutkan oleh berita dari pembantunya, bahwa hari dan tanggal yang dijanjikan belum lewat. Ia pun bergegas ke tempat pertemuan, dan memenangkan taruhan.

Kok bisa, orang setenang tokoh utama itu bisa salah hitung? Ternyata ia mengilingi dunia ke arah timur, jadi seperti mengejar waktu, sehingga menyisakan satu hari.”

Setelah diskusi malam ini, melihat adanya kesamaan karya Bung Mahbub yang diterbitkan oleh Penerbit Iqra Bandung, saya penasaran dan mencoba searching di google tentang penerbit ini. Namun satu informasi tentangnya pun tak terlihat. Lalu saya bertanya kepada Mas Isfandiari Mahbub Djunaidi, putra Haji Mahbub Djunadi via WhatsApp.

“Iya sudah gak ada penerbit ini,” jawabnya.

Zaim Ahya, 25 Februari 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.