Salah satu makanan faovorit saya adalah telur pepes. Nama telur pepes sendiri saya tidak tahu berasal dari siapa, yang jelas ibu dan nenek saya menyebutnya begitu.

Dulu saat masih kecil, ibu sering membuat ini untuk ku. Kata beliau, ilmu membuat telur pepes ini diwarisi dari nenek.

Karena sering melihat ibu membuat telur pepes, saya pun akhirnya bisa membuatnya sendiri, bahkan saya pun penah mengajari seorang kawan, dan Alhamdulillah berhasil!

Jika anda tertarik membuatnya, pertama-tama siapkan telur, daun pisang dua lapis, wajan dan api untuk memanaskan. Kalau saya biasanya menambahkan kecap juga, tapi itu tidak harus. Anda juga bisa menambahkan bumbu sesuai selera.

Setelah semua bahan dan alat siap, letakkan wajan di atas Tengku api (bisa kompor atau yang lain. Kalau ibu saya dulu kadang pakai kayu. Tapi lebih praktis pakai kompor gas, karena besar kecilnya api bisa diatur dengan mudah), lalu ambil daun pisang satu lapis digelar di atas wajan dan tuangkan telur di atasnya.

Tunggu beberapa saat, dan jika anda suka kecap, lumuri telur itu dengan kecap. Diamkan beberapa menit sampai telur bagian bawah matang, dalam arti memungkinkan dilepas dari daun pisang yang melapisi. Ingat, api jangan terlalu besar! Bisa-bisa daun pisangnya gosong sedangkan telur bagian bawah belum matang.

Setelah itu, angkat telur tersebut bersama daun pisangnya. Letakkan di sebelah wajan terlebih dahulu dan letakkan daun pisang yang belum terpakai di atas wajan. Setelah siap, angkat telur bersama daun pisang yang pertama, dan letakkan di atas daun pisang yang telah siap di wajan dengan cara membalik telur, yang tadinya di atas menjadi di bawah.

Diamkan beberapa saat, sehingga bagian atas yang sekarang terletak di bawah menjadi matang dan bisa dipisahkan dari daun pisangnya.

Kira-kira seperti itu cara membuat telur pepes daun pisang. Jika anda sedang menghindari minyak goreng, memasak telur dengan cara ini bisa jadi alternatifnya.

Selamat mencoba, jika bingung di tengah proses pembuatannya, bisa menghubungi saya, dan karena masih lebaran, saya tak memasang tarif. 😀

Zaim Ahya, Plumbon 26 Mei 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.