Rabu, 11 September 2019 kekasih si manis gula jawa menemui cinta sejatinya. Melepas segala rindu dan ketakutan selama ini. Melepaskan semua bunga-bunga kehidupan yang selama ini disekar setiap hari di atas pusara sang belahan jiwa.

Bapak teknologi Indonesia, Prof. Dr. Ing. H. Bacharudin Jusuf Habibie menghembuskan nafas terakhirnya karena gangguan organ dalam. Beliau merupakan sosok inspiratif. Berusia 83 tahun namun berjiwa 17 tahun. Cintanya pada ilmu pengetahuan mengantarkannya terbang menembus angkasa. Pesawat pertamanya N250 atau pesawat gatot kaca menjadi saksi betapa gigihnya, betapa cerdasnya beliau. Ditemani belahan jiwa Ainun Habibie perempuan Jawa yang selalu ada dalam setiap bait doanya, dalam setiap langkah kaki yang sempat lecet karena sepatunya sobek di musim salju Jerman, waktu itu. Pesawatnya terbang gagah di angkasa diiringi peluk hangat sang istri.

Tokoh bangsa yang patut kita contoh rasa nasionalismenya, saat beliau kuliah di Jerman dan terbaring sakit berbulan-bulan, saat siuman beliau masih sempat menuliskan puisi untuk Indonesia, tanah kelahirannya.

Sumpahku

Terlentang jantung, perih, kesal
Ibu pertiwi engkau pegangan

Janji pusaka dan sakti
Tanah tumpah darahku, makmur dan suci

Hancur badanku
Jiwa besar dan suci membawa aku padamu
Padamu Indonesia makmur dan suci

Eyang Habibie merupakan ilmuan yang begitu setia dengan pasangannya. Bahkan beliau sudah menyiapkan plot pemakaman di taman makam pahlawan Kalibata yang bersebelahan dengan cinta sejatinya. Ainun.

Setiap hari Jumat eyang tak pernah absen untuk mengunjungi istrinya. Menceritakan betapa hampa dan hancurnya dirinya ditinggal pergi perempuan Jawa yang tak bisa ia lupakan, tak bisa ia khianati, dan perempuan yang selalu ada di genggaman tangannya bahkan sampai si manis gula jawa itu meleleh, menyatu kembali pada Tuhannya.

Menurut kepala regional 4 kantor PT pos Indonesia, Onni Hadiono yang dilangsir pada detik news (12/9), seharusnya Selasa kemarin adalah hari dimana eyang akan menerima pesannya selama dua tahun terakhir berupa 100 keping prangko yang berisi 5000 foto bersama Ainun untuk mengabadikan perjalanan cinta Habibie Ainun delapan windu lamanya.

Setelah film Habibie Ainun 1 dan 2 rilis. Habibie belum sempat menonton film Habibie Ainun 3 yang dibintangi oleh Maudi Ayunda. Habibi yang tak pernah kenal lelah untuk terus belajar, berdoa, seorang ilmuan yang religius nan lembut hatinya. Presiden Jokowi pun mengakui bahwa habibie adalah ilmuan yang mengakui kekuatan cinta. Habibie adalah tokoh bangsa, mantan presiden yang selalu menunjukkan jiwa mudanya, bergaul, bercerita, menginspirasi kalangan muda, penerus bangsa.

Pesan terakhirnya agar bangsa ini tidak tercerai berai. Pesannya juga pada hari aksara internasional HAI 2019, 7 September lalu beliau beraksara cantik dalam baringan rumah sakit, “literasi budaya lokal wujud cinta tanah air, dapat menimbulkan karakter bangsa yang kuat serta semakin toleran terhadap kebangsaan.”

Kini perpustakaan pribadi yang didesainkan khusus oleh istri tercinta menjadi saksi abadi ilmu pengetahuan yang telah beliau sumbangkan untuk bangsa dengan penuh perjuangan.

Sosok yang akan terkenang selamanya dengan cinta dan kasih sayang. Kita akan terus menjadi pejuang dengan kasih sayang dan cinta seperti yang eyang ajarkan. Kisah cintamu akan abadi.

Iliya Emiliya, Mahasiswi Biologi UIN Walisongo dan Pecinta Buku dan Eks Pengurus Keluarga Mahasiswa Batang Semarang (KMBS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.