Ada yang tidak biasanya di Boruto episode 39, Orochimaru berbicara mengenai cinta.
Orochimaru dikritik dalam percakapan yang sebenarnya ia atur sedemikian rupa. Manusia buatannya yang lebih awal, yang ia anggap sebagai anaknya, menyatakan bahwa manusia buatan adalah bentuk dari pada ambisi narsistik Orochimaru.
“Satu-satunya hal yang bisa dimaafkan didunia ini, adalah hal yang dilakukan atas nama cinta” jelas Orichimaru, yang mengaku ingin memiliki anak, dan karena itulah membuat manusia buatan.
Ketika manusia buatan yang dinggapnya sebagai anak mengakatan bahwa Orichomaru melanggar aturan Dewa, dan seakan menjadi Dewa, ia menjawab:
“Aku tidak menganggap diriku berpura-pura menjadi Dewa, aku hanya memanfaatkan hal yang Dewa berikan padaku”
Percakapan Orichimaru dan Manusia buatannya, yang sejak awal telah direncanakan, sebenarnya ditujukan untuk menggugah dan mendeteksi potensi manusia buatan yang lebih akhir, yang juga bernama Mitsuki, sama dengan manusia buatan yang lebih awal.
Mitsuki besar, mengatakan bahwa Mitsuki kecil tidak bisa menjadi cahaya sendirian, kecuali ada matahari yang selalu bersinar di sampingnya. Ia mengalogikan Mitsuki kecil sebagai bulan, dan menolak asumsi Orochimaru yang menganggap Mitsuki kecil sebagai wadah yang menampung kegelapan.
“Wadah yang retak tidak akan bisa menampung apapun, tapi rembulan yang retak di waktu malam, masih bersinar terang” pungkasnya.
Zaim Ahya, Founder takselesai.com