Bulan Desember, cuaca sedang ekstrem di sebuah kota fiktif bernama Mujin. Sejak awal film sudah disuguhkan suasana dingin dan sendu, seperti nasib yang dialami beberapa siswa sekolah tuna rungu Mujin, sebuah sekolah yang dibiayai gereja yang menjadi tempat kerja baru Guru Seni Kang In Yo.

Lalu satu persatu tokoh diperkenalkan, kepala sekolah sekaligus keluarga pemilik yayasan Ja Ae dan saudara kembar identiknya, staf guru, aktifis HAM kota Mujin bernama Yu Jin, kepala asrama, serta tiga murid yang membuat Guru Kang sedikit terusik.

Dimulai dari seorang siswi bernama Yu Ri mengadu padanya soal temannya yang sedang disiksa kepala asrama, akhirnya guru Kang memilih untuk menguak kasus ini dibantu oleh temannya, Yu Jin, dan berujung di pengadilan.

Banyak isu-isu sosial diangkat dalam film ini, hak-hak kaum disabilitas, pelecehan seksual pada anak di bawah umur, pelanggaran hukum oleh oknum-oknum penegak hukum itu sendiri, perilaku korupsi kolusi dan nepotisme, dan yang paling miris, oknum-oknum tersebut menang atas nama “agama”, dan merayakan kejahatan mereka dengan puja-puji pada Tuhan.

Kisah yang berlatar tahun 2005 ini dibuat berdasarkan kisah nyata, lalu ditulis sebagai novel oleh Gong Ji-Young, dan difilmkan berdasarkan skenario yang ditulis oleh Hwang Dong-Hyuk yang juga merupakan sutradara dari film yang dirilis pada tahun 2011.

Sampai saat film ini dirilis, sempat muncul protes untuk mengusut kembali kasus ini, namun mereka tetap mendapat hukuman yang ringan dan kasus ini resmi ditutup.

Namun, kutipan email yang dikirim oleh Yu Jin setahun setelah kasus ini pertama diangkat kepada Guru Kang (dalam film), patut kita garis bawahi, bahwa:

alasan kita mengerahkan seluruh tenaga untuk keadilan mereka adalah bukan untuk mengubah dunia, namun untuk tidak membiarkan dunia mengubah kita

Selamat menonton 🙂

Azka Laela, Penikmat Puisi, Novel dan Film

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.